Realisasi APBN 2025: Belanja Infrastruktur Tembus Rp 142,1 Triliun, Capai 35% Pagu

Jakarta – Pemerintah mengumumkan kemajuan signifikan dalam penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 untuk sektor infrastruktur. Hingga saat ini, total belanja infrastruktur yang telah direalisasikan mencapai Rp 142,1 triliun, merepresentasikan 35,32% dari total pagu yang dialokasikan.

Baca Juga : Whoosh vs. Tol Japek II Selatan: Mana Pilihan Terbaik untuk Perjalanan Jakarta-Bandung?

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (22/9/2025), mengungkapkan bahwa pagu anggaran infrastruktur yang disiapkan tahun ini mencapai Rp 402,4 triliun. Fokus utama anggaran ini adalah mendukung tiga pilar utama pembangunan: swasembada pangan, ketahanan energi dan air, serta peningkatan konektivitas nasional.

Prioritas I: Konektivitas dan Jaringan Transportasi
Sektor konektivitas menunjukkan penyerapan anggaran yang cukup besar, berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan jaringan transportasi darat dan laut untuk mendukung pergerakan barang dan jasa:

Jalan: Pembangunan dan preservasi jalan telah menelan biaya Rp 12,3 triliun, dengan progres fisik mencapai 60,8% dari target 115,3 kilometer.

Jembatan: Pembangunan dan preservasi jembatan terserap Rp 2,2 triliun, dengan progres pembangunan mencapai 41% dari target total 8.867,6 meter.

Pelabuhan Laut: Investasi di sektor maritim mencapai Rp 1,2 triliun, dengan realisasi fisik 35,88% dari target pembangunan 20 unit pelabuhan.

Prioritas II: Ketahanan Pangan dan Air
Upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan air terus dikebut melalui berbagai proyek strategis:

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM): Anggaran untuk SPAM mencapai Rp 0,5 triliun, dengan progres 41% dari target penambahan kapasitas air sebesar 54.322 liter per detik.

Bendungan: Pembangunan bendungan telah menyerap Rp 2,1 triliun dan mencatat progres fisik tertinggi di sektor ini, mencapai 64,4% dari target 15 unit bendungan yang harus diselesaikan.

Jaringan Irigasi: Investasi sebesar Rp 3,3 triliun dialokasikan untuk pembangunan jaringan irigasi, dengan progres 34,7% dari target 216.000 hektar sawah.

Pertanian Produktif: Untuk mendukung swasembada, anggaran sebesar Rp 3,2 triliun digelontorkan untuk proyek cetak sawah baru dan optimasi lahan pertanian seluas 117.000 hektar.

Pemeliharaan SDA: Anggaran sebesar Rp 1,5 triliun digunakan untuk operasi dan pemeliharaan sarana prasarana sumber daya air (SDA), dengan realisasi 27,2%.

Prioritas III: Infrastruktur Energi
Demi menjamin ketersediaan energi yang merata dan terjangkau, APBN juga menyokong proyek-proyek vital di sektor energi. Salah satunya adalah pembangunan pipa transmisi gas bumi di ruas Cisem (Cirebon-Semarang) yang telah menyerap anggaran Rp 1,6 triliun. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat jaringan gas nasional dan mendukung industri di sepanjang jalur tersebut.

Secara keseluruhan, realisasi anggaran yang mencapai lebih dari sepertiga pagu dalam waktu sembilan bulan menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan proyek-proyek strategis berjalan sesuai rencana, demi mencapai target pembangunan nasional pada akhir tahun anggaran 2025.

Apa dampak spesifik dari realisasi anggaran ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional atau daerah? (Misalnya, peningkatan aktivitas konstruksi atau penyerapan tenaga kerja).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *