Kapan Idul Fitri 2026? Ini Proyeksi Pemerintah dan Keputusan Muhammadiyah

Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadan 1447 Hijriah, Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen yang paling dinanti seluruh umat Islam di Indonesia. Penetapan tanggal Lebaran di Indonesia seringkali melibatkan dua pihak utama: Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) dan organisasi Islam besar, Muhammadiyah.

Baca Juga : Transmigran Indonesia Siap “Go Global”: Kementrans Buka Jalan Kerja ke Jepang Lewat Osaka Expo 2025

Lalu, Idul Fitri 2026 jatuh pada tanggal berapa? Berikut adalah proyeksi dan penetapan yang sudah ada.

Proyeksi Pemerintah: Lebaran Diprediksi Jatuh pada 21 Maret 2026
Pemerintah Republik Indonesia, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB Tiga Menteri) tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, telah memberikan proyeksi awal untuk perayaan Lebaran 1447 Hijriah.

Berdasarkan SKB tersebut:

Hari Raya Idul Fitri 1447 H diproyeksikan jatuh pada Sabtu, 21 Maret 2026.

Jadwal libur Lebaran yang ditetapkan dalam SKB Tiga Menteri adalah mulai Jumat, 20 Maret 2026, hingga Selasa, 24 Maret 2026. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merencanakan cuti dan perjalanan mudik lebih awal.

Kepastian Tunggu Sidang Isbat
Meskipun sudah ada proyeksi tanggal dalam SKB, perlu diingat bahwa keputusan final dari Pemerintah untuk menentukan 1 Syawal 1447 H akan diumumkan setelah Sidang Isbat.

Sidang Isbat diselenggarakan oleh Kemenag pada sore hari menjelang tanggal 29 Ramadan. Sidang ini akan mempertimbangkan dua metode utama:

Hisab (Perhitungan Astronomis): Data perhitungan posisi bulan.

Rukyat (Pengamatan Hilal): Hasil observasi langsung terhadap penampakan bulan sabit baru (hilal) di berbagai lokasi di Indonesia.

Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai 1 Syawal. Jika hilal belum terlihat, bulan Ramadan akan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.

Penetapan Muhammadiyah: Idul Fitri Jatuh pada 20 Maret 2026
Sementara Pemerintah masih menunggu hasil Sidang Isbat, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah lebih dahulu membuat penetapan resmi.

Mengacu pada metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal (perhitungan astronomis) dan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menetapkan jadwal sebagai berikut:

1 Ramadan 1447 H jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026.

1 Syawal 1447 H (Idul Fitri 2026) ditetapkan jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026.

Penetapan yang dilakukan lebih awal oleh Muhammadiyah didasarkan pada perhitungan bahwa pada sore hari tanggal 29 Ramadan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria yang ditentukan oleh Muhammadiyah.

Potensi Perbedaan dan Kesiapan Diri
Dengan adanya proyeksi Pemerintah (Sabtu, 21 Maret) dan penetapan Muhammadiyah (Jumat, 20 Maret), ada potensi perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri 2026, meskipun perbedaannya hanya berselisih satu hari.

Perbedaan ini adalah hal yang wajar dalam tradisi penetapan tanggal Hijriah di Indonesia, karena masing-masing pihak menggunakan metodologi yang berbeda (Muhammadiyah dominan Hisab, Kemenag memadukan Hisab dan Rukyat).

Bagi masyarakat, adanya jadwal proyeksi ini sangat membantu untuk mempersiapkan rencana mudik, cuti, dan berbagai persiapan Lebaran lainnya sejak dini. Namun, untuk kepastian libur nasional, masyarakat tetap harus menunggu pengumuman resmi hasil Sidang Isbat Kemenag.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *