Jakarta – Kontak dengan bulu halus serangga kamitetep (Phereoeca uterella) seringkali menyebabkan reaksi iritasi berupa ruam dan rasa gatal pada kulit manusia. Fenomena ini memicu pertanyaan tentang mekanisme pertahanan diri serangga tersebut dan bagaimana penanganannya yang tepat.
Mengenal Serangga Kamitetep
Kamitetep adalah serangga kecil yang termasuk dalam famili Tineidae dan ordo Lepidoptera, yang masih berkerabat dekat dengan ngengat. Serangga ini mudah ditemukan di lingkungan rumah tangga, seperti area lembab di kasur, atap rumah, hingga pada benda-benda yang terbuat dari kayu. Kemunculannya diketahui meningkat, terutama pada musim hujan, karena kondisi lingkungan yang cenderung lembab mendukung perkembangbiakannya.
Mekanisme Iritasi: Bulu Beracun sebagai Pertahanan Diri
Iritasi yang timbul di kulit sering disalahpahami sebagai “gigitan” kamitetep. Padahal, gatal terjadi ketika bulu halus yang beracun dilepaskan serangga kecil itu dan mengenai kulit. Bulu ini dilepaskan sebagai bentuk pertahanan diri ketika kamitetep merasa terganggu oleh pemangsa atau kontak fisik.
Bulu halus yang dilepaskan tersebut mengandung zat beracun yang langsung mengiritasi kulit manusia, memicu munculnya ruam dan rasa gatal yang mengganggu.
Dosen Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia (UI), Dr. Ratna Yuniati, menjelaskan gejala klinis dari iritasi ini. “Tanda pada kulit jika sudah terkena kamitetep adalah bisa berupa ruam atau bintik kemerahan yang terasa gatal,” kata Ratna.
Ia menambahkan, bagi individu dengan kulit sensitif, kontak dengan bulu kamitetep dapat memicu reaksi alergi ringan, iritasi kemerahan, atau bahkan pembengkakan lokal. Umumnya, gejala ini akan dirasakan selama tiga hingga tujuh hari sebelum akhirnya sembuh secara mandiri.
Cara Menghilangkan Gatal: Saran Ahli Biologi
Meskipun gejala iritasi akan menghilang dalam beberapa hari, rasa gatal yang ditimbulkan seringkali sulit ditahan. Dr. Ratna Yuniati memberikan saran utama untuk penanganan awal:
Hindari Menggaruk: Ratna menyarankan untuk sebisa mungkin menghindari menggaruk area kulit yang terkena iritasi. Menggaruk hanya akan memperparah iritasi, berpotensi menyebabkan luka lecet, dan membuka peluang infeksi sekunder.
Langkah Tambahan yang Dianjurkan:
- Segera Bilas Area Terkena: Bersihkan kulit yang terkena bulu halus dengan air bersih dan sabun untuk menghilangkan residu racun dan bulu yang masih menempel.
- Kompres Dingin: Gunakan kompres dingin atau handuk basah yang dingin pada area gatal untuk membantu meredakan sensasi gatal dan mengurangi pembengkakan.
- Gunakan Obat Anti-Gatal: Untuk mengurangi rasa gatal yang tidak tertahankan, penggunaan losion atau krim yang mengandung calamine atau antihistamin yang dijual bebas dapat membantu.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Upaya pencegahan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan dan kelembaban di sekitar rumah, terutama di area yang berpotensi menjadi sarang kamitetep seperti kayu atau sudut-sudut ruangan yang jarang dibersihkan.
