Absennya Megawati, Guntur dan Guruh Hadir Peringati HUT ke-80 RI di Istana

Jakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, menjadi momen berkumpulnya putra-putri Presiden pertama RI Soekarno, kecuali Megawati Soekarnoputri. Tiga anak Proklamator yang hadir adalah Guntur Soekarnoputra, Guruh Soekarnoputra, dan Sukmawati Soekarnoputri.

Baca Juga : Mengapa Kemacetan Bikin Mobil Lebih Boros Bahan Bakar?

Mereka tampil serasi dengan busana khas yang mencerminkan khidmatnya acara. Guntur Soekarnoputra mengenakan setelan jas hitam dengan dasi merah tua. Guruh Soekarnoputra memilih beskap hitam, sementara Sukmawati Soekarnoputri anggun dalam balutan kebaya putih yang dipadukan dengan kain berwarna krem. Kehadiran mereka seakan menjadi simbol penghormatan keluarga besar Soekarno terhadap perjuangan kemerdekaan.

Megawati Pimpin Upacara Khidmat di Kantor PDI-P
Berbeda dengan saudara-saudarinya, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri memilih untuk tidak menghadiri upacara di Istana. Ia menjadi inspektur upacara di halaman Masjid At Taufiq, Sekolah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jakarta.

Dalam pidatonya, Megawati menyampaikan pesan yang menyentuh hati. Ia mengingatkan para kader bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil dari pengorbanan besar para pahlawan. “Dia adalah hasil cucuran darah, keringat, dan air mata para pendiri bangsa, para pejuang, dan para syuhada kemerdekaan yang mengorbankan segalanya demi merah putih agar berkibar di langit nusantara,” ucapnya dengan haru, yang membuat Megawati terlihat berkaca-kaca.

Megawati juga menegaskan kembali pesan dari sang ayah, Soekarno: bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa pahlawan. Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh kader PDI-P untuk terus menjaga “api kemerdekaan” agar tidak pernah padam.

“Tidak pernah padam oleh dorongan kepentingan pribadi maupun golongan, tidak goyah oleh godaan kekuasaan, dan tidak tunduk pada politik yang mengkhianati rakyatnya sendiri,” tegas Megawati, memberikan semangat perjuangan kepada seluruh kader partainya.

Keputusan Megawati untuk memimpin upacara di internal partai menunjukkan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat patriotisme kepada para penerus perjuangan partainya, menjauhkan peringatan kemerdekaan dari sekadar seremoni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *