Judi adalah salah satu fenomena sosial yang sudah dikenal sejak lama di Indonesia. Meskipun secara hukum dilarang dan dianggap bertentangan dengan nilai moral serta agama, praktik perjudian tetap eksis dalam berbagai bentuk — baik secara tradisional maupun melalui platform digital.
Fenomena ini menarik untuk dibahas karena mencerminkan dinamika antara kesenangan, risiko, dan realitas sosial masyarakat modern.

Baca Juga : Fenomena Judi Slot Online dan Bahaya Istilah “Maxwin”

Sejarah Singkat Judi di Indonesia

Sebelum munculnya aturan hukum yang melarang, judi pernah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Nusantara. Pada masa kerajaan, taruhan sering dilakukan dalam acara hiburan seperti sabung ayam, adu ketangkasan, atau perlombaan tradisional dan slot online. Di beberapa daerah, kegiatan tersebut bahkan dianggap sebagai bentuk hiburan rakyat dan sarana interaksi sosial.

Namun, setelah masuknya ajaran agama dan nilai moral yang menolak unsur spekulasi, judi mulai dianggap sebagai aktivitas negatif.
Sejak diberlakukannya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 303, segala bentuk perjudian di Indonesia dinyatakan ilegal dan dapat dikenai sanksi hukum.

Perkembangan Judi Online di Indonesia

Meski secara hukum dilarang, perkembangan teknologi digital membawa fenomena baru: judi online.
Dengan akses internet yang luas, banyak situs dan aplikasi luar negeri menawarkan berbagai bentuk permainan taruhan — mulai dari kasino virtual, poker, hingga taruhan olahraga — yang bisa diakses secara mudah menggunakan perangkat ponsel.

Kemudahan ini menyebabkan peningkatan aktivitas judi online di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.
Bahkan, sejumlah pemain tidak lagi bermain untuk uang besar, melainkan sekadar mencari hiburan dan sensasi adrenalin.

Namun, pemerintah Indonesia terus berupaya menekan praktik ini. Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ribuan situs judi online telah diblokir setiap tahun. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat, terutama dalam aspek ekonomi dan psikologis.

Mengapa Orang Tetap Tertarik Berjudi?

Pertanyaan klasik yang selalu muncul adalah: Mengapa orang tetap berjudi meski tahu risikonya tinggi dan ilegal?
Jawabannya bisa dijelaskan dari sisi psikologi dan ekonomi.

  1. Dari sisi psikologi, berjudi memberikan sensasi adrenalin dan euforia ketika seseorang menang. Otak manusia menghasilkan dopamin — hormon kebahagiaan — yang membuat pemain merasa puas dan ingin mengulang pengalaman tersebut.
  2. Dari sisi ekonomi, sebagian orang melihat judi sebagai “jalan pintas” untuk mendapatkan uang cepat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Kombinasi antara harapan dan rasa penasaran inilah yang membuat banyak orang sulit lepas dari dunia perjudian, meski sadar akan risikonya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *