Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meluncurkan Gerakan Nasional Disinfeksi untuk memerangi Penyakit Mulut dan Kuku (PMD). Langkah ini digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Saya bersama BNPB dan PMI hari ini meniadakan Gerakan Nasional Disinfeksi untuk mengendalikan PMK yang menyerang ternak kita di 19 provinsi. Kerja sama dengan BNPB, kerja sama dengan PMI dan semua pihak diperlukan untuk menghadapi serangan wabah seperti itu,” kata Mentan saat diwawancarai usai acara peluncuran kampanye nasional ft petani. ).
st d r d s t schaftsminister menambahkan bahwa menangani wabah PMK yang menyerang ternak, khususnya ternak, harus melalui kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi, dengan alat atau barang dan bahkan melalui lapangan udara melalui .
Oleh karena itu, kami yakin PMK dapat kita tangani dengan baik melalui sinergi antardepartemen/lembaga dengan seluruh gubernur dan bupati setempat,” tambah Syahrul.
Selain itu, Mentan Syahrul telah menyampaikan kepada Kemenhub bahwa kerjasama penanganan PMK membuat upaya pengendalian lebih cepat dan responsif, dengan langkah PB yang luar biasa, upaya PM dengan BNite lebih cepat dan lebih responsif.
Kami berharap BNPB lebih gencar menyebarkan kebutuhan obat dan vaksin. Insya Allah Kementan dan BNPB berharap sebelum Idul Qurban sudah ada 800.000 dosis vaksin di daerah dan disuntikkan secara seragam paling tidak dalam sehari kita punya datanya,” kata Mentan.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan siap mendukung langkah Kementerian Pertanian menangani PMK. Dalam hal ini, BNPB diberi tugas untuk meningkatkan upaya Departemen Pertanian agar berjalan lebih cepat di lapangan.
Suatu kehormatan bagi BNPB untuk mendukung perjuangan Deptan di bidang ini dan tugas ini akan kami laksanakan semaksimal mungkin Pak von Menteri kepada Departemen Pertanahan
Suharyanto mengatakan BNPB akan fokus mendukung upaya Kementerian Pertanian sesuai tanggung jawab yang dilimpahkan tanpa langkah-langkah yang disusun Umft sebelumnya di PMK. Menurut Suharyanto, strategi Kementerian Pertanian dalam menangani PMK sudah tepat, sehingga diperlukan tim untuk mempercepat implementasi di lapangan.
Kami sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan disinfeksi untuk peternakan di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan meski terbatas, kami siap baik dari segi tenaga maupun materi untuk menyukseskan kegiatan ini,” kata Suharyanto.
Direktur Pelayanan Kesehatan dan Sosial PMI, Sibroh Malisi, mengatakan PMI siap mendukung dukungan pemerintah untuk membawa PMK ke pelosok tanah air, yang terbagi rata di 34 provinsi. PMI bekerja sama dengan pemerintah agar masyarakat tetap aman dan nyaman, terutama saat makan ternak.
Kami sudah menulis tentang pengalaman kami menangani Covid-19 dan akan langsung turun mendukung Kementerian Pertanian dan BNPB di lapangan,” kata Sibroh.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian memberikan 1,05 juta liter desinfektan dan 800.000 jarum suntik, sedangkan bantuan lainnya berupa 203.000 obat Dosen dan 2.000 unit Handpyer.