Jakarta Selatan – Ketegangan ekstrem melanda area di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) malam. Situasi mencekam terjadi ketika sekelompok debt collector (atau dikenal dengan istilah mata elang/matel) melancarkan aksi balas dendam dan mencari pelaku pengeroyokan yang menewaskan dua rekan mereka. Aksi tersebut berujung pada tindak anarkis berupa pembakaran tenda Pedagang Kaki Lima (PKL), kios, serta merusak dan membakar sejumlah sepeda motor dan satu unit mobil taksi listrik di sekitar area parkir seberang TMP Kalibata.
Baca Juga : Skandal Donor Sperma Eropa: Pria Pembawa Mutasi Gen Kanker Menjadi Ayah dari 197 Anak
Pada Jumat (12/12/2025) pagi, lokasi pengeroyokan dan kerusuhan dipasangi garis polisi. Garis kuning itu membentang melingkari titik penemuan dua debt collector yang tewas, yang ditemukan terikat di bawah tenda PKL, pada pohon, pembatas jalan, hingga kursi-kursi yang rusak.
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kecamatan Kalibata segera dikerahkan untuk membersihkan puing-puing sisa pembakaran, dibantu oleh sejumlah pemulung yang mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Mobil taksi listrik dan sepeda motor yang hangus terbakar sudah dievakuasi dari lokasi.
Kondisi Terkini dan Keamanan Lalu Lintas
Untuk menjaga stabilitas keamanan, pihak kepolisian telah mendirikan pos keamanan darurat di sisi kanan lokasi pengeroyokan, yang diisi oleh personel Brigade Mobil (Brimob) dan Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.
Situasi pada Jumat pagi dilaporkan telah kembali kondusif. Arus lalu lintas di Jalan Raya Kalibata juga dibuka sepenuhnya dan berjalan normal.
“Sampai saat ini sudah sangat normal. Tidak ada [pengalihan lalu lintas] lagi. Kami juga berharap tidak ada sampai terdampak aktivitas masyarakat,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, memastikan akses masyarakat tidak terganggu.
Kronologi Pengeroyokan Dua Korban
Kepala Polres Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa dua debt collector tewas setelah dikeroyok di Jalan Raya Kalibata pada Kamis sore.
- Korban Pertama: Meninggal di lokasi kejadian setelah dipukuli oleh lima orang tak dikenal.
- Korban Kedua: Sempat dilarikan dan dirawat intensif di RS Budhi Asih sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit,” ujar Kombes Nicolas.
Polisi menjelaskan bahwa insiden bermula ketika kedua debt collector tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor yang diduga menunggak kredit. Tidak lama setelah itu, lima orang pelaku keluar dari sebuah mobil dan langsung menyerang kedua korban secara sporadis tanpa menggunakan senjata.
“Dengan sporadis, pengguna mobil tersebut langsung memukul kawan-kawan debt collector ini. Kurang lebih empat sampai lima orang,” terang Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur. Setelah korban tumbang, para pelaku menyeret mereka ke tenda PKL di area parkir TMP Kalibata. Seluruh pelaku pengeroyokan, termasuk pengendara motor, kemudian melarikan diri dari lokasi.
Pihak kepolisian saat ini tengah memfokuskan penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap seluruh pelaku pengeroyokan yang menyebabkan dua korban tewas tersebut.
