Musim Mas Dorong Akselerasi ISPO: Upaya Strategis Merangkul Ribuan Pekebun Swadaya

Jakarta – Musim Mas, sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit, menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung keberlanjutan melalui percepatan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), khususnya di kalangan pekebun swadaya. Program ini adalah bagian dari strategi sinergis dengan pemerintah untuk mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang ramah lingkungan, sosial, dan ekonomis.

Baca Juga : Fenomena Judi Slot Online dan Bahaya Istilah “Maxwin”

Sertifikasi ISPO memiliki peran strategis ganda: tidak hanya sebagai standar keberlanjutan nasional, tetapi juga sebagai jaminan tata kelola perkebunan yang baik. Namun, data menunjukkan adanya kesenjangan besar dalam pencapaian sertifikasi ini.

Kesenjangan dan Kontribusi Krusial Pekebun Swadaya


Menurut data Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian hingga Juli 2025, total lahan sawit yang telah tersertifikasi ISPO mencapai lebih dari 7,21 juta hektare (ha). Sayangnya, kontribusi dari pekebun swadaya masih sangat terbatas, yakni hanya sekitar 69.209,43 ha.

Padahal, pekebun swadaya memegang peranan vital dalam rantai pasok minyak sawit nasional. Keterbatasan kontribusi ini disebabkan oleh sejumlah tantangan utama:

  • Akses dan Pemahaman: Rendahnya pemahaman mengenai standar dan prosedur ISPO.
  • Legalitas: Persoalan mendasar terkait legalitas lahan dan kelembagaan petani.
  • Biaya: Keterbatasan modal untuk mengimplementasikan praktik perkebunan berkelanjutan dan menanggung biaya sertifikasi.

Musim Mas Mempercepat Capaian ISPO dengan Pendampingan Menyeluruh


Untuk mengatasi tantangan ini, Musim Mas telah mengembangkan Program Pemberdayaan Pekebun Swadaya sejak tahun 2015. Program ini bertujuan membantu pekebun swadaya masuk ke dalam rantai pasok minyak sawit berkelanjutan global sekaligus mendukung target nasional.

Sejak tahun 2021, fokus utama program tersebut adalah pendampingan intensif menuju sertifikasi ISPO. Hasilnya signifikan: pada tahun 2025, Musim Mas berhasil mendampingi 3.294 pekebun swadaya yang mengelola total lahan seluas 7.804 ha untuk memperoleh sertifikasi ISPO.

Angka ini merupakan kontribusi yang substansial, setara dengan 11 persen dari total capaian ISPO pekebun swadaya secara nasional per Juli 2025.

Strategi Pendekatan End-to-End Musim Mas


Program & Project General Manager Musim Mas, Rob Nicholls, menegaskan bahwa komitmen perusahaan diwujudkan melalui pendekatan yang menyeluruh.

“Kami memiliki komitmen kuat untuk membawa pekebun swadaya ke dalam rantai pasok yang lebih berkelanjutan. Ini juga menjadi bentuk nyata sinergi kami dengan strategi pemerintah,” ujar Rob.

Pendampingan yang diberikan Musim Mas mencakup aspek teknis, kelembagaan, dan pembiayaan:

  • Bimbingan Teknis: Pemberian bimbingan oleh agronomis langsung di lapangan untuk peningkatan praktik budi daya yang berkelanjutan.
  • Fasilitasi Kelembagaan: Membantu proses pembentukan kelembagaan petani yang resmi, yang menjadi syarat utama sertifikasi.
  • Bantuan Administrasi dan Koordinasi: Memfasilitasi penyusunan dokumen legal, pencatatan produksi, dan koordinasi dengan dinas terkait, lembaga sertifikasi, dan pemangku kepentingan.

Pelatihan Jangka Panjang: Menyelenggarakan pelatihan rutin yang mencakup praktik K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) serta aspek sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan praktik setelah sertifikasi diperoleh.

Langkah yang paling meringankan beban pekebun adalah komitmen Musim Mas untuk menanggung penuh biaya sertifikasi ISPO. Dengan demikian, pekebun swadaya dapat fokus pada peningkatan kualitas praktik perkebunan mereka tanpa terbebani biaya tambahan yang besar.

Keberhasilan program ini telah dirasakan langsung, seperti yang diceritakan oleh salah satu pekebun swadaya binaan Musim Mas, Lady Ardyanto, yang kini menikmati manfaat dari masuknya produk mereka ke dalam rantai pasok berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *