Pembunuh Charlie Kirk Dituntut Hukuman Mati: Terungkap Motif dan Rencana Pembunuhan

Dalam persidangan yang digelar Selasa (16/9/2025), Tyler Robinson (22), tersangka pembunuhan Charlie Kirk, dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut. Kirk, pendiri organisasi mahasiswa konservatif Turning Point USA dan sekutu dekat mantan Presiden Donald Trump, tewas ditembak pekan lalu dalam sebuah acara di kampus universitas di Utah. Kematiannya memicu gelombang duka mendalam di kalangan politisi sayap kanan dan memicu ancaman balasan yang meluas.

Baca Juga : KAI Stasiun Cikini Resmi Terpasang Pelican Crossing, Ojol dan Taksi Dilarang Ngetem

Penembakan dan Perburuan Selama 33 Jam
Charlie Kirk ditembak mati pada Kamis (11/9/2025). Menurut penyelidikan polisi, Robinson diduga melepaskan tembakan dari atap sebuah gedung, dan peluru mengenai leher Kirk.

Setelah insiden tersebut, Robinson melarikan diri dan menjadi buronan selama 33 jam. Perburuan berakhir saat ia menyerahkan diri kepada pihak berwajib setelah diyakinkan oleh orang tuanya, yang melihat foto putranya dirilis oleh polisi.

Dakwaan dan Pengakuan Tersangka
Dalam sidang perdananya, Robinson hadir di pengadilan mengenakan rompi pencegah bunuh diri, yang umumnya dipakai oleh tahanan kasus berprofil tinggi. Ia hanya menyebutkan namanya saat Hakim Distrik Tony Graf membacakan tujuh dakwaan, dengan tuduhan terberat berupa pembunuhan berencana dengan pemberatan. Robinson juga didakwa atas upaya menghalangi proses hukum dan intimidasi saksi karena diduga memerintahkan teman sekamarnya untuk tidak membuka mulut.

Jaksa Wilayah Utah County, Jeff Gray, dengan tegas menyatakan akan menuntut hukuman mati. “Keputusan ini diambil berdasarkan bukti yang ada, keadaan, dan sifat kejahatan ini,” ujar Gray dalam konferensi pers.

Bukti Pesan Teks Ungkap Rencana Pembunuhan
Jaksa juga membeberkan isi pesan teks dan catatan yang ditemukan di tempat tinggal Robinson, yang menunjukkan bahwa pembunuhan ini telah direncanakan.

Dalam sebuah catatan yang ditinggalkan di bawah keyboard, Robinson menulis, “Aku punya kesempatan untuk menyingkirkan Charlie Kirk dan aku akan melakukannya.” Dalam percakapan lain dengan teman sekamarnya, ia juga mengungkapkan kebenciannya dengan menulis, “’Aku sudah cukup benci dengannya. Beberapa kebencian tidak bisa diselesaikan dengan negosiasi’.”

Pesan-pesan ini menjadi bukti kuat bahwa Robinson telah merencanakan pembunuhan tersebut. Hingga saat ini, proses hukum terhadap Tyler Robinson masih berlanjut, dengan ancaman hukuman mati yang menanti di depan mata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *