Perhatian Khusus Perawatan Motor Listrik Tipe Hub Drive: Bahaya Pembongkaran Ban Belakang yang Tidak Tepat

Jakarta – Peningkatan popularitas sepeda motor listrik di Indonesia menuntut adanya pemahaman baru terkait perawatan kendaraan. Berbeda dengan motor konvensional, motor listrik, terutama tipe hub drive, memiliki karakter teknis yang memerlukan penanganan khusus, terutama saat servis ban belakang.

Baca Juga : Akses Keadilan Merata: Bali Tuntaskan Pembentukan 100 Persen Pos Bantuan Hukum di Seluruh Desa/Kelurahan

Motor listrik umumnya terbagi menjadi dua tipe: mid drive dan hub drive. Pada tipe hub drive, motor penggerak Brushless DC (BLDC) terintegrasi langsung di dalam pelek roda belakang. Desain ini menawarkan konstruksi ringkas, tetapi sekaligus menciptakan sensitivitas tinggi selama proses perawatan, termasuk saat mengganti atau menambal ban karena keausan.

Risiko Kerusakan BLDC Akibat Kelalaian Komponen

Berbeda drastis dengan motor bensin, ban belakang motor listrik hub drive tidak boleh dibongkar sembarangan. Kesalahan kecil dalam proses pelepasan dan pemasangan kembali dapat berakibat fatal pada motor penggerak.

Robith Wakhyudin, pemilik bengkel spesialis motor listrik LC Ban di Serpong, menekankan pentingnya presisi pada komponen kecil. “Pada saat ganti ban, untuk membuka BLDC yang penting ring-nya harus dihafal,” ujarnya, dikutip Sabtu (13/12/2025).

Menurut Robith, ring atau spacer pada roda memiliki peran krusial dalam menjaga posisi dan jarak komponen motor penggerak tetap presisi. Jika pemasangannya tidak lengkap atau urutannya tertukar, dampak yang ditimbulkan bisa sangat merusak.

Ia bahkan memberikan contoh insiden nyata di lapangan: “Ada kasus salah satu toko ban ternama, dia lupa pasang ring di ban, satu ada yang tidak terpasang. Saat terkena lubang, masih gerak jaraknya, akhirnya BLDC-nya penyok dan cover-nya pecah,” jelasnya. Kelalaian pemasangan spacer dapat menyebabkan pergeseran internal yang berujung pada kerusakan komponen vital BLDC.

Kebutuhan Alat Khusus dan Bahaya Congkel Manual

Tidak hanya soal urutan komponen, alat yang digunakan untuk membuka ban motor listrik hub drive juga tidak boleh menggunakan peralatan standar bengkel motor biasa. Robith menyarankan agar proses penggantian ban belakang harus menggunakan mesin khusus pembuka ban.

“Kalau mesin (pembuka ban) standar, kan masih pendek capitannya, itu enggak bisa. Akhirnya memang saya beli lagi, jadi ada yang khusus buat motor listrik,” ucap Robith.

Penggunaan mesin yang tepat dinilai jauh lebih aman dan efisien dibandingkan metode manual dengan mencongkel ban. Metode mesin tidak hanya lebih cepat, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan pada pelek. “Kalau membuka ban dengan mencongkel lebih lama, lebih cepat pakai mesin. Dan lebih aman juga kalau pakai mesin. Kalau dicongkel pasti pada penyok, soalnya aluminiumnya lembek kalau motor listrik,” pungkasnya, mengindikasikan bahwa material pelek motor listrik cenderung lebih lunak dan rentan deformasi jika ditangani secara kasar.

Kesadaran akan perbedaan teknis ini sangat penting bagi pemilik motor listrik tipe hub drive agar selalu mencari layanan bengkel yang benar-benar memahami karakteristik perawatan motor listrik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *