Jakarta – Bank Jakarta menegaskan komitmennya untuk menggenjot transaksi nontunai di pasar-pasar tradisional Ibu Kota. Upaya ini merupakan bagian dari visi Bank Jakarta untuk mewujudkan transformasi ekosistem keuangan Jakarta melalui digitalisasi.
Baca Juga : Gempa Bekasi Magnitudo 4,9: BNPB Pastikan Belum Ada Laporan Kerusakan dan Korban Jiwa
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menjelaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penyediaan fasilitas transaksi seperti QRIS dan EDC, tetapi juga untuk membuka akses yang lebih luas bagi para pelaku UMKM agar dapat masuk ke dalam sistem keuangan formal.
“Bank Jakarta berkomitmen menjadikan digitalisasi sebagai fondasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan,” ujar Agus dalam keterangan pers, Kamis (21/8/2025).
Kolaborasi dan Penghargaan Sebagai Bukti Nyata
Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa perusahaan akan terus meningkatkan kolaborasi dengan Pasar Jaya untuk mendorong digitalisasi pasar di masa mendatang. Ia meyakini, digitalisasi pasar akan berdampak positif pada pemberdayaan UMKM dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dedikasi Bank Jakarta dalam digitalisasi pasar tradisional ini membuahkan hasil. Dalam ajang Lomba Digitalisasi Pasar, Bank Jakarta berhasil meraih penghargaan sebagai Mitra Perbankan dan Mitra Bank Literasi Keuangan. Lomba ini sendiri diselenggarakan secara kolaboratif oleh Pemprov Jakarta, Perumda Pasar Jaya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI), dengan tujuan utama mendorong pasar tradisional beralih ke pembayaran digital yang lebih cepat, aman, dan transparan.
Dari total 153 pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, 20 di antaranya telah dijadikan lokasi percontohan. Pasar-pasar ini dipilih secara acak, dengan mempertimbangkan klasifikasi (kelas A, B, dan C) serta jumlah tempat usaha yang aktif, untuk memastikan representasi yang beragam.